Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah rasio standar
berat terhadap tinggi, dan sering digunakan sebagai indikator kesehatan umum.
Dengan menggunakan IMT, kita dapat mengetahui apakah kita termasuk dalam
keadaan normoweight atau obesitas.
Indeks massa tubuh dapat ditentukan dengan cara
mengukur berat dan tinggi badan terlebih dahulu. Saat melakukan penimbangan
berat badan harus diingatkan untuk elepaskan alas kaki, jam tangan perhiasan,
dan mengeluarkan benda-benda yang berada dalam saku baju dan celana. Setelah
berat dan tinggi badan diketahui, maka indeks masaa tubuh dapat ditentukan,
yaitu berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi dengan kuadrat tinggi badan
(dalam satuan meter). Atau dalam rumus sebagai berikut :
IMT = Berat
Badan (Kg)/ Tinggi Badan (m)2
Setelah
didapatkan hasil, maka sesuaikan dengan criteria WHO 2000.
Katagori
|
IMT Eropa
Kg/(m)2
|
IMT Asia
Kg/(m)2
|
Underweight
|
< 18,5
|
< 18,5
|
Normoweight
|
18,5 - 24,9
|
18,5 - 22,9
|
Overweight
:
|
≥ 25
|
≥ 23
|
Pre-Obese
|
25,0 - 29,9
|
23,0 - 24,9
|
Obese 1
|
30,0 - 34,9
|
25,0 - 29,9
|
Obese 2
|
35.0 - 39,9
|
≥ 30.0
|
Obese 3
|
≥ 40,0
|
IMT sebesar 25 atau kurang dianggap sehat,
sementara IMT 30 atau lebih dianggap menimbulkan resiko bagi yang bersangkutan
terkena beragam penyakit dan kematian dini.
Bagi yang termasuk katagori obese diharapkan
untuk dapat mengatur pola makan yang lebih baik lagi dengan mengatur jumlah
kalori yang masuk, berolahraga minimal lima kali seminggu dengan durasi minimal
30 menit.
0 komentar:
Posting Komentar